Insiden ini terjadi di pos keamanan DCO (District Coordination Offices) yang biasa digunakan diplomat, jurnalis dan sejumlah pejabat Palestina. Dalam pernyataannya, militer Israel mengklaim berhasil menggagalkan serangan terhadap personelnya yang berjaga di pos keamanan DCO pada Jumat (26/2).
"(Tentara Israel) menggagalkan serangan, melepas tembakan ke arah pelaku, yang menewaskannya," demikian pernyataan militer Israel, seperti dilansir AFP, Sabtu (27/2/2016).
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pelaku serangan sebagai Mahmud Shaalan yang masih berusia 17 tahun. Secara terpisah, sumber keamanan Palestina menyebut remaja itu berasal desa Deir Dibwan, Ramallah bagian utara. Remaja itu juga disebut memegang kewarganegaraan ganda Palestina-AS.
Pada Jumat (26/2) malam waktu setempat, militer Israel menutup pos keamanan yang menjadi lokasi serangan itu. Pos keamanan itu terletak di dekat permukiman Yahudi Beit El.
Gelombang serangan marak di wilayah Israel dan Palestina sejak Oktober tahun lalu. Sejauh ini, sedikitnya 177 warga Palestina tewas yang sebagian besar akibat tembakan tentara Israel. Kebanyakan warga Palestina yang tewas diklaim oleh militer Israel, sebagai pelaku serangan.
Sedangkan sebanyak 28 warga Israel, satu warga AS, satu warga Sudan dan satu warga Eritrea tewas dalam berbagai serangan yang sebagian besar didalangi warga Palestina.
Bentrokan dilaporkan kembali terjadi di sejumlah bagian wilayah Tepi Barat juga di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza, pada Jumat (26/2), antara tentara Israel dengan warga Palestina yang kerap melempari tentara Israel dengan batu. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut enam warganya luka-luka terkena tembakan di Gaza.
Sumber : Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar